Berita Terkini

Peringati World Clean-Up Day 2025, PT GKP Gelar Aksi Bersih di Pesisir Pantai

24 September 2025

Dalam rangka memperingati World Clean-Up Day 2025, PT Gema Kreasi Perdana (PT GKP) menggelar aksi bersih-bersih serentak yang melibatkan seluruh karyawan. Kegiatan ini digelar pada Senin (22/9), di tiga titik utama operasional perusahaan, yaitu area jetty, area pesisir pantai, dan area mess PT GKP.

Sebanyak lebih dari 80 karyawan dari berbagai Departemen ikut turun tangan langsung dalam aksi ini. Hasilnya, terkumpul kurang lebih 500 kilogram sampah yang didominasi plastik, kayu, dan limbah non organik lainnya. Environment & Forestry Superintendent PT GKP, Badrus Soleh menegaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar seremonial belaka.

“Aksi bersih-bersih ini adalah wujud nyata komitmen PT GKP dalam menjaga lingkungan. Kami ingin menunjukkan bahwa setiap karyawan punya peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Badrus menambahkan, komitmen perusahaan dalam pengelolaan sampah tidak berhenti pada kegiatan bersih-bersih semata, tetapi juga melalui pengolahan berkelanjutan.

“Untuk penanganan sampah sendiri di sini, baik jenis sampah organik dan non-organik, kita akan proses lebih lanjut melalui pemilahan dan diolah lebih lanjut secara Reuse, Reduce, dan Recycle (3R). Seperti proses pemanfaatan sampah organik kami, yang kami jadikan bahan baku utama pupuk kompos yang diperuntukan untuk proses nursery dan revegetasi,” jelas Badrus.

Lebih dari sebatas memperingati gerakan global, kegiatan ini juga menjadi sarana menumbuhkan kesadaran seluruh karyawan dan menunjukkan tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat setempat akan pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan kerja, maupun sekitar wilayah operasional. Suasana penuh semangat dan gotong royong terlihat sepanjang kegiatan berlangsung. PT GKP berharap aksi serupa dapat terus berlanjut secara berkesinambungan, sehingga menjadi budaya positif perusahaan sekaligus memberi dampak nyata bagi masyarakat dan kelestarian alam sekitar.

“Kami percaya kebersihan dan kelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tapi juga bagian dari budaya bersama. Karena itu, kami akan terus mendorong kegiatan seperti ini agar menjadi tradisi positif di PT GKP,” tambah Badrus.

Pesan ini sejalan dengan arahan Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq yang menekankan bahwa semangat World Clean-Up Day 2025 seharusnya menjadi momentum gerakan berkelanjutan. “World Clean-Up Day bukan hanya tentang memungut sampah sehari-hari. Namun, momentum membangun kesadaran kolektif dan kapasitas masyarakat untuk mengubah kebiasaan. Dari hal kecil seperti memilah sampah di rumah, dampaknya akan besar bagi keberlanjutan lingkungan,” ucap Hanif.

“Gerakan bersih-bersih tidak boleh berhenti di satu hari, melainkan menjadi kebiasaan bersama demi mewariskan lingkungan sehat dan lestari bagi generasi mendatang,” pungkasnya.


Sumber: Metro Kendari

PT GKP Uji Kualitas Udara Wawonii, Pastikan Aman Untuk Lingkungan

05 September 2025

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) baru saja menjalankan program perlindungan lingkungan melalui Pemantauan Udara Ambien dan Gangguan Kebisingan yang dilaksanakan pada 29 Agustus – 4 September 2025 di wilayah operasinya, Pulau Wawonii, Konawe Kepulauan.

Selain melakukan monitoring, program yang dijalankan oleh Departemen Environment PT GKP ini adalah salah satu cara terbaik dalam meningkatkan kualitas udara dan sebagai langkah preventif untuk melindungi kesehatan pekerja, serta masyarakat sekitar.

“Pelaksanaan program sejauh ini berjalan dengan sangat lancar. Setiap data hasil pemantauan ini menjadi instrumen penting bagi kami dalam memastikan operasional tetap terukur, terkendali, dan sejalan dengan standar lingkungan yang berlaku. Sehingga, kami bisa memastikan udara yang dihirup tetap aman bagi lingkungan sekitar,” ujar Ahmad Syamsul Hadi, Waste & Water Management Supervisor PT GKP.

Kegiatan pemantauan ini rutin dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun, sesuai dokumen lingkungan yang dimiliki perusahaan. Proses ini meliputi penentuan titik sampling, pengambilan sampel udara dan suara, pengukuran lapangan, analisis laboratorium, hingga pelaporan hasil. Untuk menjamin kredibilitas, PT GKP menggandeng pihak ketiga yang terakreditasi dan terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI, yakni PT Analitika Kalibrasi Laboratorium (ANKAL) Bogor. Pada periode kali ini, pemantauan dilaksanakan di empat titik utama, yaitu area Jetty, Mine Haul Road (MHR), area Pit Tambang, serta wilayah desa sekitar area operasi.

“Hasil pemantauan periode ini akan keluar dalam 19 hari setelah pengambilan sampel di lapangan. Berdasarkan rekam jejak, hasil pemantauan PT GKP pada periode sebelumnya konsisten memenuhi baku mutu standar yang telah ditetapkan,” jelas Aditya Muhammad Heryana, Perwakilan PT ANKAL.

Menegaskan komitmen perusahaan, Badrus Soleh, Environment & Forestry Superintendent PT GKP, menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud nyata implementasi regulasi pemerintah, khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengatur baku mutu udara ambien, serta Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.

“Kedua regulasi tersebut menjadi pedoman bagi kami dalam memastikan kualitas udara tetap sehat dan tingkat kebisingan berada pada batas aman bagi masyarakat maupun ekosistem. Melalui pemantauan rutin ini, PT GKP ingin menegaskan bahwa setiap aktivitas pertambangan selalu dijalankan dengan berlandaskan standar hukum yang berlaku dan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan,” tegas Badrus.


PT GKP Pastikan Tanggung Jawab Pengelolaan Lingkungan Jalan Terus

12 Agustus 2025

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) menegaskan komitmennya untuk tetap konsisten menjalankan seluruh kewajiban lingkungan di wilayah operasinya di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan. Selasa (12/8).

Tanggung jawab pengelolaan berkelanjutan terhadap aspek lingkungan dan sosial ini menjadi fokus utama, demi memastikan bahwa ekosistem pulau ini tetap terjaga dan kehidupan dapat terus berkembang di atasnya.

“PT GKP tetap berpegang teguh pada prinsip tata kelola pertambangan yang baik (Good Mining Practice). Kami menyadari bahwa pengelolaan lingkungan dan program sosial bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi wujud tanggung jawab moral, sosial, dan lingkungan kepada masyarakat dan generasi mendatang,” ujar Manager Strategic Communication PT GKP, Hendry Drajat.

GKP menegaskan bahwa sejumlah program pengelolaan lingkungan telah, sedang, dan akan terus dijalankan, termasuk di dalamnya ada kegiatan reklamasi, revegetasi, pengelolaan limbah, serta pemantauan lingkungan. Di samping itu, perusahaan yang berhasil menerima penghargaan lingkungan PROPER Peringkat Biru Tahun 2023-2024 ini juga terus melakukan komunikasi terbuka dengan seluruh pemangku kepentingan lintas sektoral, khususnya instansi pemerintahan dan dinas terkait untuk memastikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan program reklamasi untuk mengembalikan fungsi lahan menjadi kawasan hutan ini bisa berjalan lancar dan diawasi secara transparan, serta akuntabel.

“Saat ini, kami telah kami telah melaksanakan reklamasi lahan bekas tambang secara bertahap dengan luas lahan yang telah direklamasi sebesar 17,48 Ha, dan juga melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kini telah berjalan seluas 743 Ha,” jelas Environment & Forestry Superintendent PT GKP, Badrus Saleh.

“Kami ingin masyarakat mengetahui bahwa komitmen perusahaan tidak berhenti dan bukan sekedar normative di atas kertas. Kondisi saat ini justru menjadi momentum bagi kami untuk menunjukkan bahwa PT GKP adalah perusahaan yang bertanggung jawab terhadap dampak operasionalnya, baik secara ekologis maupun sosial,” tambahnya.

Senada dengan itu, Ketua Umum Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI), Prof. Dr. Ir. Hj. Husna, MP, juga mengapresiasi konsistensi PT GKP dalam menjaga ekologi dan biodiversitas Pulau Wawonii.

Menurutnya, itu merupakan bentuk tanggung jawab nyata perusahaan dalam mengelola lingkungan dan memitigasi dampak pertambangan terhadap ekosistem di Pulau Wawonii, termasuk keanekaragaman flora dan fauna di dalamnya.

“Pemantauan yang kami lakukan untuk hutan itu ada 6 titik lingkungan darat, 4 titik di perairan laut, dan 3 titik di area perairan darat. Kondisi biodiversitas flora maupun fauna darat ini secara umum berdasarkan hasil analisis vegetasi pada lokasi pengamatan, semuanya terlihat baik,” jelasnya.

Ia menyebut, beberapa fakta tersebut menunjukkan bahwa tutupan vegetasi pada lahan di 6 titik tadi, semua rata-rata di atas 90 persen dan ini menunjukkan bahwa lahan belum terganggu sama sekali.

“Begitupun dari indeks keanekaragaman, pemerataan, maupun indeks kekayaan jenis, semuanya termasuk sangat tinggi. Pemantauan fauna, kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, ini mengalami peningkatan dan kategorinya itu indeksnya sangat tinggi,” terang Husna.


Sumber: Sorot Sultra

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT GKP Lakukan Bersih Desa dan Penanaman Mangrove

09 Juni 2025

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia 2025, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) bersama perangkat desa dan masyarakat Rokoroko Raya serta siswa dan guru SMA Negeri 1 Wawonii Tenggara, melaksanakan kegiatan bersih desa dan penanaman mangrove. Kegiatan tersebut, dilaksanakan pada 9 dan 10 Juni 2025. Kegiatan bersih desa dilaksanakan di dua desa yakni Dompo-Dompo Jaya dan Sukarela Jaya. Sementara penanaman mangrove dilaksanakan di area jetty PT GKP.

“Kegiatan ini, merupakan rangkaian dari kegiatan Hari Lingkungan Hidup sedunia, ” ujar Badrus Saleh, Superintendent Environmental PT GKP dalam keterangan resminya, Senin (9/6/2025).

Sebelumnya, lanjut dia, pada tanggal 5 Juni 2025, manajemen dan karyawan PT GKP juga melakukan penanaman pohon di lokasi tambang yang sudah selesai dilakukan kegiatan penambangan. Kegiatan-kegiatan tersebut, sejalan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, “Planting more trees and Ending Plastic Pollution”.

“Dengan menanam mangrove, kita turut menjaga garis pantai, mendukung keanekaragaman hayati laut dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk sekarang juga generasi mendatang,” jelasnya.

Karena itu, dia menegaskan bahwa kegiatan ini , bukan hanya sekedar seremoni belaka, tetapi wujud kepedulian dan komitmen terhadap lingkungan.

Gafruddin, Sekretaris Desa Dompo-Dompo Jaya menyampaikan Terima kasih atas komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan serta inisiatif dalam melibatkan warga untuk peduli terhadap lingkungan. Hal senada juga disampaikan Sekretaris Desa Teporoko, Ulfa. Menurut dia, perusahaan memiliki komitmen yang kuat dalam merawat dan menjaga kelestarian lingkungan.

“Alhamdulillah, kami senang dan salut dengan komitmen perusahaan dan senang juga ikut terlibat dalam kegiatan ini,” terang Ulfa.

“Kami berharap, ke depan, bisa berkolaborasi lebih jauh lagi dengan pihak perusahaan, terkait berbagai kegiatan, baik di bidang lingkungan atau lainnya, ” harap Hendrik guru SMA 1 Wawonii Tenggara usai melakukan penanaman mangrove.

Penanaman mangrove, akan dilakukan di area jetty seluas 1 hektar dengan jumlah bibit mangrove sebanyak delapan ribu batang.

“Hari ini sekitar 1000 pohon yang ditanam. Dan total keseluruhan pohon mangrove yang ditanam sebanyak 8.000 pohon,” pungkasnya.


Sumber: Potret Sultra

PT GKP Serahkan 21 Hewan Kurban pada Hari Raya Idul Adha 2025

05 Juni 2025

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) menyerahkan bantuan 21 ekor sapi dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1446 H(2025). Jumlah tersebut diberikan untuk masyarakat di sekitar area tambang. Bantuan hewan kurban tersebut diberikan melalui Perangkat Desa di masing-masing wilayah. Distribusi hewan kurban dilakukan pada 3-4 Juni 2025.

Bantuan hewan kurban, merupakan salah satu dari delapan pilar program Corporate Social Responsibility (CSR) PT GKP di bidang Sosial Keagamaan. Pembagian hewan kurban diberikan di desa-desa yang berada di area lingkar tambang yang berada di tiga kecamatan di Kabupaten Konawe Kepulauan, yakni Kecamatan Wawonii Tengah, Kecamatan Wawonii Selatan dan Kecamatan Wawonii Tenggara.

Basri Kambatu, Head of Site PT GKP mengatakan, bantuan hewan kurban kepada masyarakat sekitar area operasi pertambangan, merupakan kegiatan rutin yang sudah dilakukan PT GKP sejak 2018 lalu.

“Pembagian hewan kurban ini setiap tahun diberikan kepada masyarakat. Ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan,” ujar Basei Kambatu dalam keterangan resminya, Kamis (5/6/2025).

Dia berharap, melalui bantuan tersebut, hubungan yang sudah terjalin baik dengan masyarakat, semakin erat dan bantuan tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H.

“Alhamdulillah, setiap perayaan Idul Adha, GKP selalu memberikan bantuan hewan kurban, ” demikian ujar Muhammad Ali, tokoh agama Roko-roko Raya.

Tokoh masyarakat Nambo Jaya, Taleba Nonci juga mengatakan hal serupa. Menurut dia, GKP selalu hadir dan memberikan kontribusi pada setiap perayaan hari besar keagamaan, termasuk Hari Raya Idul Adha.

“Kita bersyukur, bahwa GKP selalu hadir dan memberi kontribusi kepada masyarakat. Selain sebagai bentuk kepedulian, berbagai bantuan yang diberikan semakin mempererat hubungan perusahaan dan masyarakat, ” jelas dia.

Selain pembagian hewan kurban di desa-desa di lingkar tambang, GKP juga menyalurkan hewan kurban kepada pemangku kepentingan melalui kantor Perwakilan di Kendari.


Sumber: Potret Sultra